Posted by : Unknown Senin, 04 Februari 2013






FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR ANAK
(Makalah)



Disusun oleh:
Nama                   : Darso
NPM                    : 1169812






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
2012




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah syukur selalu terucap untuk Allah Swt, yang tidak pernah lelah melimpahkan nikmatnya kepada hambanya dalam menjalankan kewajibannya sebagai khalifah di bumi. Shalawat dan salam teruntuk nabiallah Muhammad Saw., manusia biasa yang menjadi luar biasa karena kebiasaan-kebiasaannya, yang tentuya kita nantikan syafa’at nya di hari akhir kelak.

Alhamdulillah pula terucap atas terselesaikannya makalah kami yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, kami mengucapkan terimakasih kepada,
1.      Ibu Hay’atin Hasanatin, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi Belajar yang sudah membantu kami baik langsung ataupun tidak langsung.
2.      Teman-teman kelompok sebelas, yang telah bekera keras, sehingga terselesaikannya makalah ini.
3.      Teman-teman kelas D PBA semester III yang secara tidak langsung telah membantu dalam penyelesaian makalah kami.

Akhirnya, harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya. Dan kami sadar, tidak ada gading yang tak retak. Maka, kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan kami kedepan dalam menyusun makalah.
Metro, Desember 2012
Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan................................................................................ 2
D. Rumusan Masalah................................................................................ 2
E. Metodelogi Penulisan........................................................................... 2
II. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................... 3
A.    Faktor Lingkungan.............................................................................. 4
B.     Faktor Instrumental............................................................................. 5
C.     Faktor Fisiologis.................................................................................. 7
D.    Faktor Psikologis................................................................................. 8
III. PENUTUP...................................................................................................... 11
A.    Kesimpulan.......................................................................................... 11
B.     Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... iii





I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penyusunan
Menurut Syai’ful Bahri Djamarah (2002) dalam bukunya “Psikologi Belajar” pengertian belajar adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik[1]. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) belajar artinya 1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu 2) berubah tingkah laku atau tangapan yang disebabkan oleh pengalaman[2].

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar seperti dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh seseorang atau individu yang melibatkan unsur jasmani dan rohani untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman hidupnya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian diatas, ada hal yang harus digaris bawahi, yaitu memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman hidupnya dari hasil interaksi dengan lingkungannya, yang secara tidak langsung menjadi tujuan dari belajar itu sendiri. Yang menjadi permasalahan adalah, apakah tujuan tersebut bisa dicapai hanya dengan apa adanya. Ataukah ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Oleh karena itulah, kami menyusun makalah ini guna memberikan informasi tentangg hasil belajar serta faktor apa saja yang mempengaruhinya.

B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Tidak hanya itu, tujuan yang lain adalah untuk memenuhi tugas mandiri (kelompok) mata kuliah Psikologi Belajar PBA semester III.

C.    Manfaat Penulisan
Adapun setelah disusunnya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca sebagaiman yang kami jadikan tujuan. Yakni memberikan informasi dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Serta terpenuhinya tugas mandiri mata kuliah psikologi belajar.

D.    Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, kami membatasi permasalahan yaitu,
“Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?”
“Seberapa berpengaruh faktor-faktor tersebut untuk proses dan hasil belajar?”

E.     Metodelogi Penyusunan
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka. Yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber, baik dari buku ataupun internet tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, yang kemudian kami gambungkan menjadi satu dalm satu makalah.



II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR

Syaiful Bahri Djamarah (2002:13) mengatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman hidupnya dari hasil interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Perubahan yang terjadi itu akibat dari kegiatan belajar. Yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan ini adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk ‘perubahan’ harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun luar individu. Namun, proses disini tidak dapat dilihat karena bersifat psikologis. Hanya saja dapat dilihat ketika seorang telah berhasil dalam belajar. Oleh karena itu, proses telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktifitas belajar yang telah dilakukannya[3]

Selain itu, Syaiful Bahri Djamarah (2002: 142) menuliskan, menurut Noehi Nasution, dan kawan-kawan (1993: 3) ada faktor lain yang ikut terlibat langsung didalam penentuan hasil belajar, yakni sebagai berikut,
Environmental Input
Learning Teaching Process
Raw Input
Output
Instrumental Input
 








Gambar 1
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa, masukan mentah (raw input) merupakan bahan pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (Learning teaching process) dengan harapan dapat berubah menjadi keluaran (output) dengan kualifikasi tertentu. Didalam proses belajar mengajar itu ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan dari lingkungan (invironmental input) dan sejumlah faktor instrumental (instrumental input) yang dengan sengaja dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki.[4]

Secara terperinci, gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut[5],
Gambar 2
A.    Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Didalamnyalah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda tersebut selalu saja terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik, yang keduanya sangat berpengaruh terhadap belajar anak didik.

1.      Lingkungan Alami
Lingkungan alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup, dan berusaha didalamnya. Dalam hal ini keadaan suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh dalam belajar anak didik. Anak didik akan belajar lebih baik dalam keadaan udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas. Suhu dan udara harus diperhatikan. Agar hasil belajar memuaskan. Karena belajar dalam keadaan suhu panas, tidak akan maksimal[6].

2.      Lingkungan Sosial Budaya
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitu pula dengan anak didik. Mereka tidak akan terlepas dari interaksi sosial. Sebagai contoh interaksi di sekolah, baik sesama teman, guru, dan sebagainya.

Pada lingkungan ini, sekolah yang merupakan salah satu lingkungan sosial budaya bagi anak didik, harus diterapkan sebuah peraturan yang jika dilanggar akan dikenakan sanksi untuk anak didik. Hal ini dalam mendidik rasa tanggung jawab dan menghormati peraturan.

Lalu, yang harus diperhatikan dalam lingkungan sosial budaya ini adalah lingkungan dimana anak didik belajar. Misalkan sekolah diusahakan jauh dari keramaian, seperti pabrik, pasar, arus lalu lintas, bangunan dan sebagainya. Karena ini akan menyebabkan anak didik tidak berkonsentrasi dalam belajar.

B.     Faktor Instrumental
1.      Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakn unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar mengajar tidak dapat berlangsung, karena materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu. Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diukur dan diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan.

Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. Karena guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk ketercapaian kurikulum. Misalkan, jumlah tatap muka, metode, dan sebagainya harus dilakukan sesuai dengan kurikulum. Jadi, kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik[7].

2.      Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan yang disusun untuk dijalankan untuk kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dengan baik tidaknya program yang dirancang. Perbedaan kualitas program pun akan membedakan kualitas pengajaran.

Salah satu program yang dipandang harus dilakukan adalah program bimbingan dan penyuluhan. Karena program ini mempunyai andil besar dalam keberhasilan belajar anak di sekolah. karena tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam belajar. Dengan program bimbingan dan penyuluhan inilah anak didik akan bisa memecahkan apa yang menjadi permasalahannya.

3.      Sarana dan Fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik. Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas, akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar anak.

Selain fasilitas, sarana pun tidak boleh diabaikan. Misalkan perpustakaan. Lengkap tidaknya buku di sekolah tersebut akan menentukan hasil belajar anak didik. Karena perpustakaan adalah laboratoriun ilmu yang merupakan sahabat karib anak didik[8].

Selain itu fasilitas yang digunakan guru dalam pengajaranpun harus diperhatikan. Misalkan LCD dan sebagainya. Karena ini akan memudahkan dalam pembelajaran.

4.      Guru
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Maka, kehadiran guru mutlak didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tanpa guru tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar disekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan guru saja akan menjadi masalah[9].

Tetapi, harus diperhatikan juga guru yang seperti apa yang bisa menyukseskan belajar anak. Karena guru haruslah memenuhi syarat-syarat menjadi guru. Dia harus berpengetahuan tinggi, profesional, paham psikologi anak didik, dan sebagainya. Karena guru yang berkualitas, akan menentukan kualitas anak didik.

C.    Faktor Kondisi Fisiologis
1.      Keadaan Fisik
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 155) mengatakan, menurut Noehi Nasution (1993: 6) Pada umumnya kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap kemampuan belahjar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang sedang sakit atau kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi, ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tercukupi gizinya; mereka akan lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran.

2.      Komdisi Panca Indra
Tidak kalah penting, kondisi panca indra juga sangat mempengaruhi belajar siswa. Terutama mata sebagai alat melihat dan telinga sebagai alat mendengar. Karena sebagian besar anak belajar dengan membaca, mendenggar, dan melakukan observasi dan sebagainya. Jika panca indra terganggu, ini akan mempengaruhi hasil belajar dan proses belajar anak didik.

D.    Faktor Psikologis
1.      Minat
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 157) mengatakan bahwa menurut Slameto (1991: 182)  Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh[10].
Biasanya, anak yang minat terhadap suatu kegiatan atau hal, dia cenderung akan lebih cepat memahaminya. Misalkan, jika minatnya di matematika, dia akan cenderung bernilai tinggi di mata pelajaran tersebut. Maka, tugas seotrang guru harus menjadi fasilitator yang baik dalam hal ini. Karena akan berdampak dalam proses dan hasil belajar siswa.

2.      Kecerdasan
Raden Cahaya Prabu, seorang ahli berkeyakinan bahwa perkembangan taraf intelegensi anak berkembang pesat pada usia balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja.

Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Karena anak didik yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik, begitu sebaliknya.

Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan hubungan erat antara IQ dengan hasil belajar anak didik. Dijelaskan dari IQ, sekitas 25% hasil belajar disekolah dapat dijelaskan dari IQ, yaitu kecerdasan sebagiman diukur oleh tes intelegensi. Oleh karena itu, anak yang mempunyai tingkat kecerdasan dari 90-100, cenderung akan menyelesaikan sekolah dasar tanpa kesukaran[11].

3.      Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar[12].

Mengingat motivasi adalah motor penggerak dalam perbuatan, maka bila ada anak didik yang kurang memiliki motivasi , diperlukan dorongan dari luar, agar anak didik mempunyai motivasi belajar. Karena ketika motivasi belajar anak tinggi, akan menentukan hasil yang dcapai.

4.      Kemampuan Kognitif
Dalam dunia pendidikan, ada tiga tujuan untama yang arus dicapai. Yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif adalah kemampuan yang selalu dituntut untuk dikuasai anak didik, karena menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.

Adapun tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan penguasaan kemampuan kognitif adalah, persepsi, mengingat, dan berfikir. Adapun persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui inilah, manusia terus melakukan hubungan dengan lingkungan.

Sedangkan mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya dari masa lampau atau berasal dari pesan-pesan dari masa lampau. Dan berfikir adalah kelangsungan tanggapan yang dibarengi dengan sikap pasif dari subjek yang berfikir[13]




III. PPENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari simpulan-simpulan diatas, dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik adalah,
1.      Faktor lingkungan
Meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.
2.      Faktor Instrumental
Meliputi, kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan Guru.
3.      Faktor Fisiologis
Meliputi, kondisi fisik dan panca indra.
4.      Faktor Psikologis
Meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif.
Yang jika faktor-faktor ini terpenuhi, hasil belajar anak didik akan memuaskan.

B.     Saran
Setelah terselesaikannya makalah kami, besar harapan kami agar makalah kami bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Akhirnya, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan untuk perbaikan kami kedepan dalam penyusunan makalah.



DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Google.com



[1] Drs. Syaiful Bahri Djamarah. Prikologi Belajar. (Jakarta, Rineka Cipta,2002) hal. 13
[2] KBBI. hal. ...
[3] Drs, Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta, Rineka Cipta, 2002), hal. 141
[4] Ibid, hal. 141 - 142
[5] Drs. M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Jakarta, Remaja Posdakarya, 2007), hal.. 107
[6] Drs, Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta, Rineka Cipta, 2002), hal. 143-144
[7] Ibid. hal. 147
[8] Ibid, hal. 150
[9] Ibid. hal. 152
[10] Ibid.hal.157
[11] Ibid.hal. 165
[12] Ibid.hal.167
[13] Ibid. 168-170

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © el Darda - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -